Tulungagung - Tingkat kelulusan siswa SMA/SMK/MA di Kabupaten Tulungagung tahun ini mencapai 99,99 persen.
Akumulasi hasil rekapitulasi tingkat kelulusan di seluruh lembaga pendidikan tingkat SLTA tersebut, disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Menengah pada Dinas Pendidikan Tulungagung, Marjadji, Kamis.
"Secara keseluruhan tingkat kelulusan tahun ini boleh dibilang hampir 100 persen," kata Marjadji dengan nada bangga.
Sebagaimana data peserta ujian nasional (UN) tahun ajaran 2010-2011 tercatat sebanyak 8.592 siswa. Rinciannya, peserta UN SMA sebanyak 3.728 siswa, SMK sebanyak 3.760 siswa, dan MA sebanyak 1.104 siswa.
Dari jumlah tersebut, siswa yang akhirnya dinyatakan tidak lulus UN "hanya" ada tiga orang siswa, yakni masing-masing satu siswa dari kelompok SMA, SMK, serta MA.
Meskipun begitu, diakui Marjadji hasil UN tingkat SLTA sederajat itu belum sepenuhnya tuntas. Hal ini dikarenakan masih ada lima siswa yang nilai UN-nya belum muncul.
Kelima siswa yang saat ini masih menunggu hasil koreksi lanjutan yang dilakukan jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Jatim "Kami sedang mengurusnya ke Surabaya," ujarnya memastikan.
Meski belum mengetahui hasil akhir nilai UN kelima siswa tersebut, Marjadji tetap optimistis mereka lulus semua. Ia berdalih, belum munculnya hasil UN kelima siswa tersebut lebih dikarenakan adanya kesalahan pada sistem pemindai lembara jawaban soal.
"Kebanyakan nilai (UN) yang belum muncul hanya satu atau dua mata pelajaran, lainnya sudah keluar dengan hasil cukup bagus. Jadi kami tetap optimistis mereka lulus," tandasnya yakin.
Pengumuman Keluluasan SMA/SMK dan MA di Tulungagung tahun ini secara umum sangat kondusif. Hanya ada beberapa siswa yang mendatangi sekolah untuk melihat papan pengumuman.
Bahkan di SMA Negeri 1 Kauman Tulungagung, pada hari pengumuman kelulusan, tidak satupun murid yang hadir di sekolah. Hal ini karena sekolah tersebut dalam mengumumkan kelulusan mengunakan sistem kurir, yaitu melakukan pengumuman kelulusan melalui kurir ke rumah siswa yang tidak lulus hingga batas waktu tertentu.
Pasca pengumuman hasil UN memang sempat muncul arak-arakan siswa mengenakan seragam sekolah. Namun polisi telah mengantisipasinya sehingga ketertiban lalu-lintas bisa dikendalikan.
Sebanyak 15 pelajar bahkan sempat ditilang karena tidak mengenakan helem pengaman ataupun karena dianggap mengganggu arus lalu-lintas di jalan raya Kota Tulungagung.
Sementara itu, hasil nilai ujian nasional (NUN) tingkat SMA tahun ini kembali ajang
"persaingan" antardua sekolah bergengsi di Kota Marmer, yakni antara SMA Negeri 1 Boyolangu (SMABoy) dan SMA Negeri 1 Kedungwaru (Smariduta).
Hasil rekapitulasi dinas pendidikan setempat, untuk nilai rata-rata tertinggi jurusan IPA diraih SMA Negeri 1 Kedungwaru dengan NUN rata-rata 57,00.
Sedangkan untuk nilai rata-rata tertinggi jurusan IPS diraih SMA Negeri 1 Boyolangu dengan NUN rata-rata 54,00. "Khusus untuk hasil NUN tertinggi perorangan paling banyak diraih SMABoy baik untuk jurusan IPA maupun IPS," paparnya menjelaskan hasil UN se-Tulungagung.
Sumber: antarajatim.com
Akumulasi hasil rekapitulasi tingkat kelulusan di seluruh lembaga pendidikan tingkat SLTA tersebut, disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Menengah pada Dinas Pendidikan Tulungagung, Marjadji, Kamis.
"Secara keseluruhan tingkat kelulusan tahun ini boleh dibilang hampir 100 persen," kata Marjadji dengan nada bangga.
Sebagaimana data peserta ujian nasional (UN) tahun ajaran 2010-2011 tercatat sebanyak 8.592 siswa. Rinciannya, peserta UN SMA sebanyak 3.728 siswa, SMK sebanyak 3.760 siswa, dan MA sebanyak 1.104 siswa.
Dari jumlah tersebut, siswa yang akhirnya dinyatakan tidak lulus UN "hanya" ada tiga orang siswa, yakni masing-masing satu siswa dari kelompok SMA, SMK, serta MA.
Meskipun begitu, diakui Marjadji hasil UN tingkat SLTA sederajat itu belum sepenuhnya tuntas. Hal ini dikarenakan masih ada lima siswa yang nilai UN-nya belum muncul.
Kelima siswa yang saat ini masih menunggu hasil koreksi lanjutan yang dilakukan jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Jatim "Kami sedang mengurusnya ke Surabaya," ujarnya memastikan.
Meski belum mengetahui hasil akhir nilai UN kelima siswa tersebut, Marjadji tetap optimistis mereka lulus semua. Ia berdalih, belum munculnya hasil UN kelima siswa tersebut lebih dikarenakan adanya kesalahan pada sistem pemindai lembara jawaban soal.
"Kebanyakan nilai (UN) yang belum muncul hanya satu atau dua mata pelajaran, lainnya sudah keluar dengan hasil cukup bagus. Jadi kami tetap optimistis mereka lulus," tandasnya yakin.
Pengumuman Keluluasan SMA/SMK dan MA di Tulungagung tahun ini secara umum sangat kondusif. Hanya ada beberapa siswa yang mendatangi sekolah untuk melihat papan pengumuman.
Bahkan di SMA Negeri 1 Kauman Tulungagung, pada hari pengumuman kelulusan, tidak satupun murid yang hadir di sekolah. Hal ini karena sekolah tersebut dalam mengumumkan kelulusan mengunakan sistem kurir, yaitu melakukan pengumuman kelulusan melalui kurir ke rumah siswa yang tidak lulus hingga batas waktu tertentu.
Pasca pengumuman hasil UN memang sempat muncul arak-arakan siswa mengenakan seragam sekolah. Namun polisi telah mengantisipasinya sehingga ketertiban lalu-lintas bisa dikendalikan.
Sebanyak 15 pelajar bahkan sempat ditilang karena tidak mengenakan helem pengaman ataupun karena dianggap mengganggu arus lalu-lintas di jalan raya Kota Tulungagung.
Sementara itu, hasil nilai ujian nasional (NUN) tingkat SMA tahun ini kembali ajang
"persaingan" antardua sekolah bergengsi di Kota Marmer, yakni antara SMA Negeri 1 Boyolangu (SMABoy) dan SMA Negeri 1 Kedungwaru (Smariduta).
Hasil rekapitulasi dinas pendidikan setempat, untuk nilai rata-rata tertinggi jurusan IPA diraih SMA Negeri 1 Kedungwaru dengan NUN rata-rata 57,00.
Sedangkan untuk nilai rata-rata tertinggi jurusan IPS diraih SMA Negeri 1 Boyolangu dengan NUN rata-rata 54,00. "Khusus untuk hasil NUN tertinggi perorangan paling banyak diraih SMABoy baik untuk jurusan IPA maupun IPS," paparnya menjelaskan hasil UN se-Tulungagung.
Sumber: antarajatim.com