Tingkat kelulusan siswa SMP/MTs di Kabupaten Tulungagung mencapai 99,99 persen tercatat paling tinggi dibanding 38 kabupaten/kota lain di Jawa Timur.
"Angka ketidaklulusan SMP/MTs di Tulungagung untuk tahun ajaran 2011/2012 ini hanya 0,01 persen. Ada dua siswa dari total 15.069 siswa didik tingkat SMP/MTs di sini yang dinyatakan tidak lulus karena nilai akhirnya (gabungan nilai sekolah dan nilai UN) tidak mencapai batas minimal yang ditentukan," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tulungagung Marjadji, Jumat (1/6/2012).
Dua siswa yang tidak lulus tersebut masing-masing berasal dari SMPN 2 Ngantru dan SMPN 5 Tulungagung. Kedua pelajar SMP negeri tersebut harus mengulang mata pelajaran kelas IX di sekolah masing-masing karena hasil ujian nasional (UN) untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) jeblok hingga di bawah ambang batas minimal nilai 4,00.
"Berdasar evaluasi kami, hanya satu mata pelajaran IPA yang jeblok tapi itu mempengaruhi hasil UN maupun perhitungan nilai akhir (NA) secara keseluruhan sehingga dinyatakan tidak lulus," terangnya.
Namun, secara keseluruhan Marjadji mengaku bangga dengan hasil UN SMP/MTs di daerah tugasnya sebab angka ketidaklulusan di Kabupaten Tulungagung merupakan yang paling rendah dibanding daerah-daerah lain di Jatim.
Ia lalu menunjukkan angka ketidaklulusan siswa SMP/MTs di kabupaten/kota lain di sekitar Tulungagung. Di Kabupaten/Kota Blitar, misalnya , angka ketidaklulusan tercatat mencapai 49 siswa dan 28 siswa.
Sementara di Kabupaten Kediri ketidaklulusan tercatat sebanyak 21 siswa, Kota Kediri sebanyak 15 siswa, dan Kabupaten Trenggalek sebanyak 39 siswa.
Prestasi yang diraih siswa-siswi peserta UN tingkat SMP/MTs di Tulungagung tidak hanya dalam hal tingkat kelulusan, namun juga dalam beberapa kategori lain.
Rata-rata nilai akhir (NA) SMP/MTs se-kabupaten, misalnya, Marjadji menyebut bahwa Kabupaten Tulungagung menduduki peringkat empat se-Jatim, sementara untuk rata-rata UN tingkat sekolah diraih SMPN 2 Tulungagung yang menduduki peringkat enam se-Jatim (nilai rata-rata sekolah 37,66).
"Tiga siswa Tulungagung juga berhasil meraih prestasi individu dengan menempati sepuluh besar nilai UN terbaik se-Jatim," terang Marjadji.
Ketiga siswa peraih UN terbaik dimaksud masing-masing adalah Ulfiana Ida Atika dari SMPN 1 Kauman dengan nilai 39,60 (terbaik kedua se-Jatim bersama tiga siswa lain di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik), Intan Agustina Kurniawati dari SMPN 1 Bandung dengan nilai 39,55 (terbaik ketiga), serta Wieka Agustin Pratesya dari SMPN 2 Tulungagung dengan nilai 39,40 (terbaik kelima se-Jatim).
"Angka ketidaklulusan SMP/MTs di Tulungagung untuk tahun ajaran 2011/2012 ini hanya 0,01 persen. Ada dua siswa dari total 15.069 siswa didik tingkat SMP/MTs di sini yang dinyatakan tidak lulus karena nilai akhirnya (gabungan nilai sekolah dan nilai UN) tidak mencapai batas minimal yang ditentukan," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tulungagung Marjadji, Jumat (1/6/2012).
Dua siswa yang tidak lulus tersebut masing-masing berasal dari SMPN 2 Ngantru dan SMPN 5 Tulungagung. Kedua pelajar SMP negeri tersebut harus mengulang mata pelajaran kelas IX di sekolah masing-masing karena hasil ujian nasional (UN) untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) jeblok hingga di bawah ambang batas minimal nilai 4,00.
"Berdasar evaluasi kami, hanya satu mata pelajaran IPA yang jeblok tapi itu mempengaruhi hasil UN maupun perhitungan nilai akhir (NA) secara keseluruhan sehingga dinyatakan tidak lulus," terangnya.
Namun, secara keseluruhan Marjadji mengaku bangga dengan hasil UN SMP/MTs di daerah tugasnya sebab angka ketidaklulusan di Kabupaten Tulungagung merupakan yang paling rendah dibanding daerah-daerah lain di Jatim.
Ia lalu menunjukkan angka ketidaklulusan siswa SMP/MTs di kabupaten/kota lain di sekitar Tulungagung. Di Kabupaten/Kota Blitar, misalnya , angka ketidaklulusan tercatat mencapai 49 siswa dan 28 siswa.
Sementara di Kabupaten Kediri ketidaklulusan tercatat sebanyak 21 siswa, Kota Kediri sebanyak 15 siswa, dan Kabupaten Trenggalek sebanyak 39 siswa.
Prestasi yang diraih siswa-siswi peserta UN tingkat SMP/MTs di Tulungagung tidak hanya dalam hal tingkat kelulusan, namun juga dalam beberapa kategori lain.
Rata-rata nilai akhir (NA) SMP/MTs se-kabupaten, misalnya, Marjadji menyebut bahwa Kabupaten Tulungagung menduduki peringkat empat se-Jatim, sementara untuk rata-rata UN tingkat sekolah diraih SMPN 2 Tulungagung yang menduduki peringkat enam se-Jatim (nilai rata-rata sekolah 37,66).
"Tiga siswa Tulungagung juga berhasil meraih prestasi individu dengan menempati sepuluh besar nilai UN terbaik se-Jatim," terang Marjadji.
Ketiga siswa peraih UN terbaik dimaksud masing-masing adalah Ulfiana Ida Atika dari SMPN 1 Kauman dengan nilai 39,60 (terbaik kedua se-Jatim bersama tiga siswa lain di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik), Intan Agustina Kurniawati dari SMPN 1 Bandung dengan nilai 39,55 (terbaik ketiga), serta Wieka Agustin Pratesya dari SMPN 2 Tulungagung dengan nilai 39,40 (terbaik kelima se-Jatim).
sumber:surabaya.tribunnews.com
No comments:
Post a Comment