Tuesday, December 29, 2015

Mengenal Jenis-Jenis Sampling Berpeluang (Probability Sampling)

 Dalam suatu penelitian, metode sampling sangat penting perannya, salah menggunakan metode dan salah mengambil sampel depat berakibat perkiraan (estimasi) terhadap populasi menjadi tidak akurat (bias). Berikut beberapa jenis sampling dengan peluang.
1.    Sampling Acak adalah sampling yang pemilihan elemen-elemen populasinya dilakukan secara acak (random). Pemilihan ini dilakukan dengan menggunakan lotere, undian atau tabel bilangan acak (table of random number)
2.    Simple Random Sampling ialah samplin dimana pemilihan elemen populasi dilakukan sedemikian rupa , sehingga setiap elemen tersebut mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih
3.    Multistage Random Sampling merupakan sampling dimana pemilihan elemen anggota sampel dilakukan secara bertahap.
4.   Cluster Randim Sampling adalah sampling dimana elemen terdiri dari elemen-elemen yag lebih kecil disebut klaster. Klaster yang terpilih sebagai sampel, maka seluruh elemennya harus diteliti satu per satu. Berbeda dengan stratified random sampling dimana setiap stratum diambil sampelnya untuk membuat perkiraan guna mewakili parameter dari stratum yang bersangkutan.
5.  Systematic Random Sampling ialah sampling dimana pemilihan elemen pertama dipilih secara acak (random), sedangkan elemen berikutnya dipilih secara sistematis berjarak k, dimana k = N/n. Caranya sebagai berikut : pilih salah satu angka secara acak dari 1 sampai dengan k.
6.    Stratified Random Sampling yaitu sampling dimana pemilihan elemen anggota sampel dilakukan sebagai berikut :

    • pertama, populasi dipecah atau dibagi menjadi populasi yang lebih kecil yang disebut STRATUM. Pembuatan STRATUM harus homogen atau relatif homogen, misalnya menjadiStratum (k= 2,3 atau lebih).
    • kedua, setiap STRATUM diambil sampel secara acak, kemudian dibuat perkiraan untuk mewakili STRATUM yang bersangkutan.
    • ketiga, pada perkiraan untuk seluruh populasi dipergunakan rumus gabungan.
Sumber : J. Supranto, 2008. STATISTIK (Teori dan Aplikasi). ERLANGGA.

Aut: TDP

Thursday, April 30, 2015

Cara membuat tabel pada Microsoft excel 2007

Cara membuat tabel di Excel 2007 sebenarnya hampir sama dengan di Microsoft Excel versi 2003 dan 2010. Untuk versi di atasnya saya belum pernah mencoba jadi tidak berani bilang sama. Tapi saya rasa tidak akan jauh berbeda, biasanya hanya posisi menu saja yang berbeda namun tujuan sama yaitu Cara membuat tabel pada Microsoft excel 2007.

Oke, kita langsung masuk ke materi ya. Tapi akan saya bedakan menjadi dua tutorial yang disesuaikan dengan situasi yang Anda hadapi.

Membuat Tabel di Lembar Kosong

Apabila dokumen Excel Anda masih kosong, belum ada satupun data di dalamnya. Maka ikuti panduan yang ini.

Cara membuat tabel pada Microsoft excel 2007

Buat dokumen Microsoft Excel baru kemudian klik menu Insert – Table.

Biarkan saja jendela perintah yang muncul, jangan di klik. Tandai baris dokumen dengan cara mengklik dan tahan lalu tarik di sepanjang baris dan kolom sesuai dengan jumlah yang Anda inginkan. Baru kemudian klik tombol OK di jendela perintah.

Selesai, tabel Anda sudah jadi. Sekarang tinggal input angka-angkanya.





Membuat Tabel di Dokumen Jadi dengan Border

Cara membuat tabel di Microsoft Excel yang sudah jadi sedikit berbeda dengan membuat tabel di dokumen kosong, walaupun bisa saja memakai cara di atas tapi akan lebih sulit. Menurut hemat saya akan lebih mudah bila kita menggunakan border saja untuk menggantikan tabel.

Buka dokumen Microsoft Excel Anda, anggap saja dokumen tersebut sudah terisi data yang akan dijarikan tabel. Blok atau seleksi semua cell yang diinginkan terdapat data di dalamnya.

Kemudian klik tanda ikon menu Border kemudian pilih All Borders atau Outside BordersAll Borders untuk memberi garis border di semua tabel sementara Outside Borders hanya garis luar data yang Anda tandai. atau bisa juga tekan tombol Ctrl+1, pilih Borders.

Hasil akhirnya seperti ini. Anda bisa juga memilih jenis garis menggunakan langkah di atas, pilih opsi Line Style atau merubah warna garis dengan opsi Line Color.

Cara membuat tabel pada Microsoft excel 2007 dengan border










Silahkan berkreasi, dicoba dan jangan takut salah namanya juga belajar ya ada salahnya walaupun sedikit. Atau jika tak ingin datanya hilang, Anda bisa mencoba membuat tabel di Microsoft Excel menggunakan lembar dokumen baru kemudian buat salinan data tersebut dan coba praktekkan ya teman. salam @infoexcel07.

Tuesday, April 28, 2015

Cara Print dokumen di Microsoft Excel yang rapi

banyak orang tidak mengerti dan paham mengenai proses print file atau mencetak dokumen lembar kerja pada microsoft excel 2007. sehingga banyak ditemukan hasil print atau cetakan tidak sesuai keinginan dan ukuran kertas serta terlihat acak-acakan atau tidak rapi. kadang ada halaman yang terpotong, atau malah jadi banyak lembar yang tercetak. Bagaimana cara nya agar output print bisa bagus dan rapi sehingga enak dilihat ? berikut ini info excel akan membagikan step by step.

Sebelumnya disini saya menggunakan aplikasi buatan microsoft yaitu Microsoft Excel 2007, jadi dapat disesuaikan yah Excelnya (tapi untuk langkah-langkah hampir sama kok). ada 2 cara untuk mengatur sebuah worksheet agar dapat tercetak sesuai layar monitor. pertama adalah metode page break view, simpelnya, akan membentuk layar aktif adalah layar yang terdapat garis pembatas berwarna biru yang tercetak tebal atau cell yang sudah kita pilih saja. langkah mudah, klik tab view - page break preview.

cetak dokumen excel, print file excel, buku microsoft excel, cetak buku, pencetakan file,









selanjutnya tinggal, anda aturlah sampai batas yang diinginkan. klik dan tarik garis warna biru putus-putus sesuai pembatasnya yah. tapi sebelumnya bisa juga baca artikel cara cepat mencetak halaman tertentu pada Excel 2007.

Metode yang kedua adalah dengan mengatur margin dan size kertas serta presentase kertas.
Baik kita ke tutorial pertama dahulu yang lebih gampang dengan memakai metode Page Break.
Tutorial Cara Print file pada Microsoft Excel Pertama
1. Pastikan data telah siap untuk di print
2. Block area cell data yang ingin anda print.
3. Klik View pada sajian
4. Klik Page Break Preview
 
sesudah itu anda bisa klik arsip kemudian Print atau dapat jua dengan menekan timbol pada keyboard CTRL + P, arsip tersebut akan menyesuaikan kertas, jadi tidak akan acak-acakan.

Tutorial Cara Print file pada Microsoft Excel Kedua.

Cara yang kedua ini agk sedikit lebih ribet, tetapi yuk kita coba.
1. Siapkan data yang ingin anda print
2. Block semua data
3. Klik Page Layout kemudian Klik Setprint Area
4. Sesudah itu silahkan klik file lalu kemudian print. Tetapi kita setting dulu Page Setup Up nya.
5. Atur Scalling 

Silahkan rubah angka pada spare part Adjust To yang 100%. Rubah dengan disesuaikan saja biasanya previewnya terdapat pada kertas. Jika ketika dirubah masih terdapat banyak kekurangan, anda pula dapat mengatur Margin misalnya dalam gambar ini dia.
 
Silahkan rubah pada spare part Left, Right, Top, & button untuk menyesuaikan posisi dalam kertas. Selanjutnya jika posisi telah dianggap cukup, anda hanya tinggal print saja file tersebut.
Nah semoga artikel belajar excel mengenai Cara Print dokumen di Microsoft Excel yang rapi tentu pada beberapa data yang memakan banyak kolom tetap akan terpotong sebab banyak faktor, salah satunya data kolom terlalu lebar.

Monday, April 27, 2015

Cara membuat simbol dollar ke rupiah di excel 2007

Format Accounting atau satuan atau simbol mata uang asing yang ada dalam microsoft excel hampir mencakup seluruh satuan mata uang (valas) seluruh dunia. namun, misalkan saat ini anda akan menginginkan simbol mata uang dollar ($) secara default pada lembar kerja (seperti studi kasus) microsoft excel dan menginginkan untuk merubah satuan uang dollar tersebut kedalam satuan rupiah (IDR, Indonesian Rupiah). langkah yang perlu dilakukan hanyalah merubah pengaturan format accounting dalam format cells pada microsoft excel pada worksheet anda. format Accounting sendiri adalah icon mata uang yang paling sering digunakan dalam penulisan di lembar kerja ms excel 2007. mulai dari satuan mata uang dollar, rupiah, euro, poundsterling dan lain-lain. Jika kita cukup melakukan pengaturan dalam alat ini maka secara otomatis simbol tersebut ada saat kita mengetikkan nominal mata uang.

translate simbol dollar ke rupiah dapat anda lakukan dengan mudah sekali pada lembar kerja microsoft excel 2007, hanya dengan mengikuti beberapa langkah berikut ini, anda sebagai pemula pun dapat melakukannya dengan cepat :

pertama lakukan seleksi cell atau Blok kolom yang akan di ubah satuan atau simbol mata uangnya, langkah selanjutnya pada jendela Home dan Group Number, pilih Icon Accounting Number Format (biasanya memiliki simbol $). 

uang dollar ke rupiah, format accounting, simbol dollar, ubah dollar ke rupiah

atau bisa juga langkah cepatnya dengan menekan tombol Ctrl+1, secara otomatis akan muncul jendela Format Cells-Number, pilih accounting.

uang dollar ke rupiah, format accounting, simbol dollar, ubah dollar ke rupiah










Maka akan muncul popup jendela seperti gambar diatas, apabila opsi simbol Rupiah tidak tersedia maka dapat More Accounting Format. Selanjutnya akan ada jendela format cells. seperti contoh yang diaplikasikan pada artikel membuat daftar harga buku.

dalam menu accounting & category Symbol pilih Symbol Rupiah. Selanjutnya Klik OK apabila sudah selesai. Semoga Cara membuat simbol dollar ke rupiah di excel dapat berguna untuk menyelesaikan pekerjaan ya teman @excel07.

Friday, March 27, 2015

Belajar RibbonX - 05


Menonaktifkan Sebagian Ribbon Excel
Kaserat: NangAgus

Mematikan Sebagian Tabs (Ribbon) Bawaan Excel
Buka file excel anda dengan customUI editor. (file tersebut tidak boleh terbuka pada excel. (tutuplah excel sebelum dibuka di CustomUI)). Ingat file excel berexsistensi xlsb (binary) tidak dapat diedit Ribbonnya.

Kita akan mematikan tabs bawaan Microsoft excel secara parsial.
Misalnya kita akan menonaktifkan tab Home, Buatlah sebuah kode setelah tabs:

<tab idMso="TabHome" visible="false" />


Selengkapnya kode yang tertulis seperti gambar berikut ini!

Simpan file tersebut, kemudian buka file di dengan Excel,
Tab Home telah hilang di Microsoft excel meskipun di excel option masih tersedia tab Home.



Coba buat cekrip baru untuk menghilangkan tab yang lain!

Masih ingatkah ada berapa tab di excel yang dapat diperlihatkan dan dihilangkan?
Coba buka lagi pelajaran yang lalu tentang membuat Tab baru, disana terdapat 26 tab yang dapat diatur.

Menghilangkan Group
Buka Buka File excel anda dengan customUI editor. (file tersebut tidak boleh terbuka pada excel. (tutuplah excel sebelum dibuka di CustomUI))

Kita akan menghilangkan group di Excel, misalnya akan dihilangkan group Clipboard di Tab Home
Ketikkan kode di bawah tab Home perintah untuk menghilangkangroup clipboard seperti dibawah ini

<tab idMso="TabHome" visible="true">
<group idMso="GroupClipboard" visible="false" />
</tab>


Selengkapnya kode yang tertulis seperti gambar berikut ini!


Simpan file tersebut, kemudian buka file di dengan Excel,
Pada Tab Home group Clipboard sudah disembunyikan.

Silahkan belajar sendiri untuk menghilangkan Group yang lain.
Ada 128 Group di Excel yang dapat disembunyikan. Silahkan baca referensi group di akhir pembahasan.

Menghilangkan Button
Buka Buka File excel anda dengan customUI editor. (file tersebut tidak boleh terbuka pada excel. (tutuplah excel sebelum dibuka di CustomUI))

Button yang tersedia pada setiap group di Tab tidak dapat dihilangkan! Tetapi dapat kita buat seolah-olah tombol tersebut hilang, dewngan cara menanonaktifkan group tersebut, kemudian membuat group baru yamg mirip dengan group yang dihilangkan.
Akan dihilangkan sebuah button cut di group Clipboard dan di Tab Home.
1.       Buatlah group Clipboard tidak tampak
<group idMso="GroupClipboard" visible="false">

2.       Buatlah group baru untuk menggantikan group yang dihilangkan dengan tombol yang masih diperlukan:
<group id="grupAnyar" insertBeforeMso="GroupFont" label="Clipboard">
<splitButton idMso="PasteMenu" size="large" />
   <button idMso="Copy" />
   <toggleButton idMso="FormatPainter"/>
</group>

Selengkapnya kode yang tertulis seperti gambar berikut ini!


Simpan file tersebut, kemudian buka file di dengan Excel,
Pada Tab Home group Clipboard button-nya sudah sesuai dengan button yang baru.


Silahkan belajar sendiri untuk menghilangkan tombol  yang lain.
Ada 929 button di Excel yang dapat disembunyikan.

Jangan lupa untuk Klik tombol Validate untuk mengecek apakah penulisan script pada custom UI sudah benar atau belum?

Jika penulisan sudah benar akan muncul  tulisan “ Custom UI XML is Well formed!”.



Apabila terdapat ketikan yang salah akan muncul peringatan pada baris keberapa tulisan tersebut yang salah! Sebagai contoh perhatikan pesan berikut ini!


Terdapat ketidak sesuaian pada group antara baris ke-5 dan baris ke-16.

Dari 128 Group  yang tersedia pada Microsoft excel  sebagai contah hanya untuk tab Home (selengkapnya ada pada File Contoh di sini)

No
Group
Tab
1
GroupClipboard
TabHome
2
GroupFont
TabHome
3
GroupAlignmentExcel
TabHome
4
GroupNumber
TabHome
5
GroupStyles
TabHome
6
GroupCells
TabHome
7
GroupEditingExcel
TabHome
8
GroupInsertTablesExcel
TabInsert
9
GroupInsertIllustrations
TabInsert
10
GroupInsertChartsExcel
TabInsert
11
GroupInsertLinks
TabInsert
12
GroupInsertText
TabInsert
13
GroupInsertBarcode
TabInsert
14
GroupThemesExcel
TabPageLayoutExcel
15
GroupPageSetup
TabPageLayoutExcel
16
GroupPageLayoutScaleToFit
TabPageLayoutExcel
17
GroupPageLayoutSheetOptions
TabPageLayoutExcel
18
GroupArrange
TabPageLayoutExcel
19
GroupFunctionLibrary
TabFormulas
20
GroupNamedCells
TabFormulas


Untuk pengetikan script adalah case sensitive, maka jangan sampai salah mengambil nama group id.

Untuk Bahasan selanjutnya adalah membuat tombol sendiri.

Lebih baik apabila belajar sedikit demi sedikit dengan waktu yang singkat daripada belajar banyak sekaligus dalam waktu yang lama.

Selamat Belajar.

|<< First                                                                          <Prev  |  Next>                                                                                 a

Monday, December 8, 2014

CONTOH PENGGUNAAN METODE STATISTIK REGRESI LOGISTIK LINEAR



METODE STATISTIK
REGRESI LOGISTIK LINEAR


Analisis Log Linier
Data yang bersifat kategori dan dapat dibentuk ke dalam suatu tabel kontingensi, dapat dianalisis dengan menggunakan analisis log linier. Model log linier digunakan untuk menganalisis atau mempelajari  pola asosiasi antara beberapa variabel yang diperhatikan merupakan variabel kategorik (Agung, 2001), dimana pola hubungan atau asosiasi  antar peubahnya dilihat dari interaksi antar peubah itu sendiri.
Simpelnya analisis ini sering digunakan untuk menjelaskan antara beberapa pilihan yang dipengaruhi berbagai peubah. Banyak peubah yang mempengaruhi pilihan-pilihan variabel bebasnya. Dengan analisis log linier ini peneliti dapat memperoleh gambaran unit observasi yang memiliki karakteristik tertentu akan masuk ke dalam pilihan/kelompok mana. misalnya rumah tangga dihadapkan dengan pilihan membeli rumah, mengontrak rumah atau membangun rumah dari lahan kosong, Dengan mendata rumah tangga yang telah memiliki rumah di daerah itu maka diperoleh misalnya variabel pendidikan, pendapatan, pengeluaran, jumlah anggota rumah tangga dan lainnya. Maka dengan data tersebut dapat diperoleh gambaran jika ada rumah tangga baru dengan pendidikan, pendapatan, pengeluaran, jumlah anggota tertentu akan memilih kepemilikan rumah yang mana.

Langkah-langkah analisis ini seringkali menggunakan program komputer untuk menghitungnya. Jikalau ada yang menggunakan penghitungan manual rumus-rumus ada di buku Alan Agresti. Mudah-mudahan nanti penulis bisa memberikan penjelasan mengenai rumus dan penghitungan manual, itupun jika ada yang meminta (request). Berikut ini akan dicontohkan tahapan penghitungan dengan data fiktif.



Berikut langkah-langkah analisis Log Linier :
Contoh kasus analisis hubungan antara pola-pola kejahatan pencurian kendaraan be motor.
·               Buka file data yang akan dianalisis
·               Klik Analyze => Loglinier=> Model Selection pada menu sehingga kotak dialog Model Selection muncul.


·               Masukkan variabel jenis,wilayah, TKP dan waktu pada kotak factor(s)
·               Kemudian klik Define Range, isi nilai range paling minimum dan maksimum berdasarkan kategorinya, terus Continue sehingga kembali ke kotak dialog Model Selection.


·               Selanjutnya klik Option dan beri tanda (√) pada Parameter estimates dan Association table, terus Continue sehingga kembali ke kotak dialog Model Selection.


·               Klik OK sehingga output SPSS Viewer menampilkan hasil berikut :
* * * * *  H I E R A R C H I C A L   L O G   L I N E A R  * * * *

DATA   Information

        786 unweighted cases accepted.
          0 cases rejected because of out-of-range factor values.
          0 cases rejected because of missing data.
        786 weighted cases will be used in the analysis.

FACTOR Information

   Factor  Level  Label
   JNS         2  JENIS
   WLH         2  WILAYAH
   TKP         5  TKP
   WKT         2  WAKTU

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

 * * * * *  H I E R A R C H I C A L   L O G   L I N E A R  * * * *

DESIGN 1 has generating class

    JNS*WLH*TKP*WKT

 Note: For saturated models   ,500 has been added to all observed cells.
 This value may be changed by using the CRITERIA = DELTA subcommand.

The Iterative Proportional Fit algorithm converged at iteration 1.
The maximum difference between observed and fitted marginal totals is     ,000
and the convergence criterion is     ,250

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

 Observed, Expected Frequencies and Residuals.

    Factor     Code     OBS count  EXP count  Residual  Std Resid


  JNS       R2
   WLH       rawan ti
    TKP       pemukima
     WKT       siang         58,5       58,5       ,00        ,00
     WKT       malam        110,5      110,5       ,00        ,00
    TKP       lembaga/
     WKT       siang         47,5       47,5       ,00        ,00
     WKT       malam         29,5       29,5       ,00        ,00
    TKP       pertokoa
     WKT       siang         21,5       21,5       ,00        ,00
     WKT       malam           ,5       21,5       ,00        ,00
    TKP       jalan um
     WKT       siang         68,5       68,5       ,00        ,00
     WKT       malam         63,5       63,5       ,00        ,00
    TKP       tempat u
     WKT       siang         54,5       54,5       ,00        ,00
     WKT       malam         24,5       24,5       ,00        ,00
   WLH       rawan re
    TKP       pemukima
     WKT       siang         30,5       30,5       ,00        ,00
     WKT       malam         46,5       46,5       ,00        ,00

* * * * *  H I E R A R C H I C A L   L O G   L I N E A R  * * * *

 Observed, Expected Frequencies and Residuals. (Cont.)

 Factor      Code       OBS count  EXP count  Residual  Std Resid

    TKP     lembaga/
     WKT     siang             2,5        2,5       ,00        ,00
     WKT     malam             4,5        4,5       ,00        ,00
    TKP     pertokoa
     WKT     siang             2,5        2,5       ,00        ,00
     WKT     malam             9,5        9,5       ,00        ,00
    TKP    jalan um
     WKT    siang             14,5       14,5       ,00        ,00
     WKT    malam             32,5       32,5       ,00        ,00
    TKP    tempat u
     WKT    siang              7,5        7,5       ,00        ,00
     WKT    malam              2,5        2,5       ,00        ,00

  JNS         R4
   WLH      rawan ti
    TKP     pemukima
     WKT     siang            18,5       18,5       ,00        ,00
     WKT     malam            22,5       22,5       ,00        ,00
    TKP     lembaga/
     WKT      siang            4,5        4,5       ,00        ,00
     WKT      malam            1,5        1,5       ,00        ,00
    TKP     pertokoa
     WKT     siang              5,5        5,5       ,00        ,0
     WKT     malam             6,5        6,5       ,00        ,00
    TKP     jalan um
     WKT     siang            12,5       12,5       ,00        ,00
     WKT     malam            12,5       12,5       ,00        ,00
    TKP     tempat u
     WKT     siang             6,5        6,5       ,00        ,00
     WKT     malam             3,5        3,5       ,00        ,00
   WLH      rawan re
    TKP     pemukima
     WKT     siang            12,5       12,5       ,00        ,00
     WKT     malam            13,5       13,5       ,00        ,00
    TKP     lembaga/
     WKT     siang             1,5        1,5       ,00        ,00
     WKT     malam              ,5         ,5       ,00        ,00
    TKP     pertokoa
     WKT     siang             1,5        1,5       ,00        ,00
     WKT         malam         2,5        2,5       ,00        ,00
    TKP        jalan um
     WKT        siang         14,5       14,5       ,00        ,00



 * * * * *  H I E R A R C H I C A L   L O G   L I N E A R  * * * *

 Observed, Expected Frequencies and Residuals. (Cont.)

 Factor       Code       OBS count  EXP count  Residual  Std Resid

     WKT      malam          7,5        7,5       ,00        ,00
     TKP      tempat u
     WKT      siang          1,5        1,5       ,00        ,00
     WKT      malam          3,5        3,5       ,00        ,00

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

 Goodness-of-fit test statistics

    Likelihood ratio chi square =      ,00000    DF = 0  P =  .
             Pearson chi square =      ,00000    DF = 0  P =  .

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Tests that K-way and higher order effects are zero.

  K     DF   L.R. Chisq    Prob  Pearson Chisq    Prob   Iteration

  4      4        7,457   ,1136          7,118   ,1298           3
  3     17       22,923   ,1518         25,074   ,0931           4
  2     32      123,816   ,0000        122,762   ,0000           2
  1     39      926,930   ,0000       1130,947   ,0000           0

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Tests that K-way effects are zero.

  K     DF   L.R. Chisq    Prob  Pearson Chisq    Prob   Iteration

  1      7      803,114   ,0000       1008,184   ,0000           0
  2     15      100,893   ,0000         97,688   ,0000           0
  3     13       15,466   ,2792         17,956   ,1592           0
  4      4        7,457   ,1136          7,118   ,1298           0


 * * * * *  H I E R A R C H I C A L   L O G   L I N E A R  * * * *

 Tests of PARTIAL associations.

  Effect Name                      DF  Partial Chisq    Prob  Iter

  JNS*WLH*TKP                       4          3,425   ,4894     4
  JNS*WLH*WKT                       1          1,123   ,2892     3
  JNS*TKP*WKT                       4          3,956   ,4119     4
  WLH*TKP*WKT                       4          6,575   ,1601     4
  JNS*WLH                           1          8,942   ,0028     4
  JNS*TKP                           4         11,607   ,0205     4
  WLH*TKP                           4         31,098   ,0000     4
  JNS*WKT                           1          3,197   ,0738     4
  WLH*WKT                           1          1,633   ,2014     4
  TKP*WKT                           4         33,575   ,0000     4
  JNS                               1        344,007   ,0000     2
  WLH                               1        193,756   ,0000     2
  TKP                               4        264,048   ,0000     2
  WKT                               1          1,303   ,2537     2
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

* * * * *  H I E R A R C H I C A L   L O G   L I N E A R  * * * * 

Backward Elimination (p = ,050) for DESIGN 1 with generating class

  JNS*WLH*TKP*WKT

 Likelihood ratio chi square =      ,00000    DF = 0  P =  .

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -  

If Deleted Simple Effect is   DF   L.R. Chisq Change    Prob  Iter

 JNS*WLH*TKP*WKT               4               7,457   ,1136     3

Step 1

  The best model has generating class

      JNS*WLH*TKP
      JNS*WLH*WKT
      JNS*TKP*WKT
      WLH*TKP*WKT

  Likelihood ratio chi square =     7,45684    DF = 4  P =  ,114

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
If Deleted Simple Effect is   DF   L.R. Chisq Change    Prob  Iter

 JNS*WLH*TKP                   4               3,425   ,4894     4
 JNS*WLH*WKT                   1               1,123   ,2892     3
 JNS*TKP*WKT                   4               3,956   ,4119     4
 WLH*TKP*WKT                   4               6,575   ,1601     4

Step 2

  The best model has generating class

      JNS*WLH*WKT
      JNS*TKP*WKT
      WLH*TKP*WKT

  Likelihood ratio chi square =    10,88166    DF = 8  P =  ,208

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

* * * * *  H I E R A R C H I C A L   L O G   L I N E A R  * * * *

If Deleted Simple Effect is   DF   L.R. Chisq Change    Prob  Iter

 JNS*WLH*WKT                   1               1,731   ,1883     3
 JNS*TKP*WKT                   4               3,666   ,4531     3
 WLH*TKP*WKT                   4               6,050   ,1954     4

Step 3

  The best model has generating class

      JNS*WLH*WKT
      WLH*TKP*WKT
      JNS*TKP

  Likelihood ratio chi square =    14,54752    DF = 12  P =  ,267

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

If Deleted Simple Effect is   DF   L.R. Chisq Change    Prob  Iter

 JNS*WLH*WKT                   1               2,049   ,1523     3
 WLH*TKP*WKT                   4               6,143   ,1887     4
 JNS*TKP                       4              10,853   ,0283     2

Step 4

  The best model has generating class

      JNS*WLH*WKT
      JNS*TKP
      WLH*TKP
      TKP*WKT

  Likelihood ratio chi square =    20,69073    DF = 16  P =  ,191

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
If Deleted Simple Effect is   DF   L.R. Chisq Change    Prob  Iter

 JNS*WLH*WKT                   1               2,232   ,1351     3
 JNS*TKP                       4              11,087   ,0256     3
 WLH*TKP                       4              30,578   ,0000     4
 TKP*WKT                       4              33,055   ,0000     3


* * * * *  H I E R A R C H I C A L   L O G   L I N E A R  * * * * 

Step 5

  The best model has generating class

      JNS*TKP
      WLH*TKP
      TKP*WKT
      JNS*WLH
      JNS*WKT
      WLH*WKT

  Likelihood ratio chi square =    22,92320    DF = 17  P =  ,152

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

If Deleted Simple Effect is   DF   L.R. Chisq Change    Prob  Iter

 JNS*TKP                       4              11,607   ,0205     3
 WLH*TKP                       4              31,098   ,0000     4
 TKP*WKT                       4              33,575   ,0000     3
 JNS*WLH                       1               8,942   ,0028     3
 JNS*WKT                       1               3,197   ,0738     3
 WLH*WKT                       1               1,632   ,2014     3

Step 6

  The best model has generating class

      JNS*TKP
      WLH*TKP
      TKP*WKT
      JNS*WLH
      JNS*WKT

  Likelihood ratio chi square =    24,55564    DF = 18  P =  ,138

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

If Deleted Simple Effect is   DF   L.R. Chisq Change    Prob  Iter

 JNS*TKP                       4              11,515   ,0213     2
 WLH*TKP                       4              34,584   ,0000     3
 TKP*WKT                       4              37,062   ,0000     3
 JNS*WLH                       1               8,485   ,0036     3
 JNS*WKT                       1               2,741   ,0978     3

* * * * *  H I E R A R C H I C A L   L O G   L I N E A R  * * * * 

Step 7

  The best model has generating class

      JNS*TKP
      WLH*TKP
      TKP*WKT
      JNS*WLH

  Likelihood ratio chi square =    27,29677    DF = 19  P =  ,098
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

If Deleted Simple Effect is   DF   L.R. Chisq Change    Prob  Iter

 JNS*TKP                       4              10,077   ,0391     2
 WLH*TKP                       4              34,584   ,0000     2
 TKP*WKT                       4              35,322   ,0000     3
 JNS*WLH                       1               8,485   ,0036     2

Step 8

  The best model has generating class

      JNS*TKP
      WLH*TKP
      TKP*WKT
      JNS*WLH

  Likelihood ratio chi square =    27,29677    DF = 19  P =  ,098
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

* * * * *  H I E R A R C H I C A L   L O G   L I N E A R  * * * * 

The final model has generating class

    JNS*TKP
    WLH*TKP
    TKP*WKT
    JNS*WLH

The Iterative Proportional Fit algorithm converged at iteration 0.
The maximum difference between observed and fitted marginal totals is     ,051
and the convergence criterion is     ,250

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
 Observed, Expected Frequencies and Residuals.

 Factor       Code       OBS count  EXP count  Residual  Std Resid


  JNS        R2
   WLH        rawan ti
    TKP        pemukima
     WKT       siang          58,0       65,4     -7,39       -,91
     WKT       malam         110,0      105,8      4,15        ,40
    TKP       lembaga/
     WKT       siang          47,0       46,5       ,50        ,07
     WKT        malam         29,0       29,3      -,28       -,05
    TKP        pertokoa
     WKT        siang         21,0       18,7      2,34        ,54
     WKT        malam         21,0       24,4     -3,45       -,70
    TKP       jalan um
     WKT        siang         68,0       62,4      5,58        ,71
     WKT        malam         63,0       65,9     -2,89       -,36
    TKP        tempat u
     WKT        siang         54,0       52,1      1,93        ,27
     WKT        malam         24,0       24,5      -,50       -,10
   WLH         rawan re
    TKP        pemukima
     WKT        siang         30,0       27,8      2,21        ,42
     WKT        malam         46,0       45,0      1,02        ,15
    TKP        lembaga/
     WKT        siang          2,0        3,8     -1,82       -,93
     WKT        malam          4,0        2,4      1,60       1,03
    TKP        pertokoa
     WKT        siang          2,0        4,3     -2,28      -1,10

* * * * *  H I E R A R C H I C A L   L O G   L I N E A R  * * * *

 Observed, Expected Frequencies and Residuals. (Cont.)

 Factor       Code       OBS count  EXP count  Residual  Std Resid

     WKT       malam           9,0        5,6      3,39       1,43
    TKP      jalan um
     WKT       siang          14,0       23,7     -9,69      -1,99
     WKT       malam          32,0       25,0      7,00       1,40
    TKP      tempat u
     WKT       siang          7,0        7,1      -,09       -,03
     WKT       malam          2,0        3,3     -1,34       -,73

JNS             R4
   WLH        rawan ti
    TKP       pemukima
     WKT       siang          18,0       14,0      3,96       1,06
     WKT       malam          22,0       22,7      -,72       -,15
    TKP       lembaga/
     WKT       siang           4,0        3,2       ,79        ,44
     WKT       malam           1,0        2,0     -1,02       -,72
    TKP       pertokoa
     WKT       siang           5,0        4,3       ,72        ,35
     WKT       malam           6,0        5,6       ,39        ,16
    TKP       jalan um
     WKT       siang          12,0       13,0      -,98       -,27
     WKT       malam          12,0       13,7     -1,71       -,46
    TKP       tempat u
     WKT       siang           6,0        7,1     -1,09       -,41
     WKT       malam           3,0        3,3      -,34       -,19
   WLH        rawan re
    TKP       pemukima
     WKT       siang          12,0       10,8      1,22        ,37
     WKT       malam          13,0       17,5     -4,46      -1,07
    TKP       lembaga/
     WKT       siang           1,0         ,5       ,52        ,76
     WKT       malam            ,0         ,3      -,30       -,55
    TKP       pertokoa
     WKT       siang           1,0        1,8      -,78       -,58
     WKT       malam           2,0        2,3      -,33       -,22
    TKP       jalan um
     WKT       siang          14,0        8,9      5,09       1,71
     WKT       malam           7,0        9,4     -2,40       -,78
    TKP       tempat u
     WKT       siang           1,0        1,7      -,75       -,57
     WKT       malam           3,0         ,8      2,18       2,40


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 

 * * * * *  H I E R A R C H I C A L   L O G   L I N E A R  * * * * 
 Goodness-of-fit test statistics

   Likelihood ratio chi square =    27,29677    DF = 19  P =  ,098
            Pearson chi square =    28,97815    DF = 19  P =  ,066

Cara membaca output /analisis
Tahap pertama adalah menguji model yang sesuai untuk data kita, yaitu menguji kesesuaian penuh dimana interaksi k-faktor dan yang lebih tinggi sama dengan nol.
Hipotesis yang digunakan:
H0: interaksi k-faktor dan yang lebih tinggi sama dengan nol
H1: interaksi k-faktor dan yang lebih tinggi terkandung dalam model
Keputusan yang diambil adalah tolak H0 jika p £ α , dimana α = 0,05.

    tests that K-way and higher order effects are zero.

  K     DF   L.R. Chisq    Prob  Pearson Chisq    Prob   Iteration

  4      4        7,457   ,1136          7,118   ,1298           3
  3     17       22,923   ,1518         25,074   ,0931           4
  2     32      123,816   ,0000        122,762   ,0000           2
  1     39      926,930   ,0000       1130,947   ,0000           0

Berdasarkan hasil output di atas,  untuk k = 4 dan k = 3, memberi keputusan bahwa H0 diterima yang berarti bahwa interaksi 4 faktor dan yang lebih tinggi serta interaksi 3 faktor dan yang lebih tinggi, tidak ada dalam model. Sedangkan untuk k = 2 dan k = 1, memberi keputusan bahwa H0 ditolak, yang berarti secara signifikan menjelaskan hubungan antar peubah di semua tingkat interaksi dalam model dan minimal interaksi 2 faktor harus terdapat dalam model.
Tahap kedua adalah menguji kesesuaian model penuh dengan k-faktor sama dengan nol. Hipotesis yang disusun adalah:
H0: interaksi k-faktor sama dengan nol
H1: interaksi k-faktor terkandung dalam model
Keputusan yang diambil adalah tolak H0 jika p £ α , dimana α = 0,05.

             Tests that K-way effects are zero.

  K     DF   L.R. Chisq    Prob  Pearson Chisq    Prob   Iteration

  1      7      803,114   ,0000       1008,184   ,0000           0
  2     15      100,893   ,0000         97,688   ,0000           0
  3     13       15,466   ,2792         17,956   ,1592           0
  4      4        7,457   ,1136          7,118   ,1298           0


Berdasarkan output di atas, untuk k = 1 dan k = 2, H0 ditolak, berarti model dengan interaksi 1 faktor dan 2 faktor signifikan menjelaskan hubungan antar peubah.
Tahap ketiga adalah menguji kebebasan secara parsial. Uji ini akan menunjukkan interaksi-interaksi yang ada dalam model. Jika diuji pada tingkat kepercayaan 0,05, dengan hipotesis:
H0: tidak ada interaksi antar berbagai peubah
H1: interaksi antar berbagai peubah terkandung dalam model
Maka dihasilkan empat interaksi berderajat dua serta tiga efek utama. Apabila diurutkan berdasarkan tingkat signifikansinya, interaksi-interaksi yang ada dalam model adalah [X], [Y], [Z], [XY], [XZ],[YZ], [ZW].
Tests of PARTIAL associations.

  Effect Name                      DF  Partial Chisq    Prob  Iter

  JNS*WLH*TKP                       4          3,425   ,4894     4
  JNS*WLH*WKT                       1          1,123   ,2892     3
  JNS*TKP*WKT                       4          3,956   ,4119     4
  WLH*TKP*WKT                       4          6,575   ,1601     4
  JNS*WLH                           1          8,942   ,0028     4
  JNS*TKP                           4         11,607   ,0205     4
  WLH*TKP                           4         31,098   ,0000     4
  JNS*WKT                           1          3,197   ,0738     4
  WLH*WKT                           1          1,633   ,2014     4
  TKP*WKT                           4         33,575   ,0000     4
  JNS                               1        344,007   ,0000     2
  WLH                               1        193,756   ,0000     2
  TKP                               4        264,048   ,0000     2
  WKT                               1          1,303   ,2537     2
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian model log linier yang mengandung interaksi dengan menggunakan metode backward elimination. Hasilnya adalah model log linier terbaik [JNS*TKP] [WLH*TKP] [TKP*WKT] [JNS*WLH] atau [XZ][YZ][ZW][XY].
The final model has generating class

JNS*TKP
WLH*TKP
TKP*WKT
JNS*WLH

Bentuk umum dari model log linier [XZ][YZ][ZW][XY] adalah:

Keterangan:
= frekuensi harapan pada sel ke-ijkl dalam model

= pengaruh umum rata-rata

  = pengaruh utama peubah  X, kategori ke-i

  = pengaruh utama peubah Y, kategori ke-j

= pengaruh utama peubah Z, kategori ke-k

= pengaruh utama peubah W, kategori ke-l

= pengaruh interaksi peubah X dan Y, kategori ke-ij

= pengaruh interaksi peubah X dan Z, kategori ke-ik

= pengaruh interaksi peubah Y dan Z, kategori ke-jk

= pengaruh interaksi peubah Z dan W, kategori ke-kl


Fajar Choirul Anwar, SST